Reinz Fight Arena (RFA): Mengarahkan Talenta Muda Demak dalam Ajang Bela Diri yang Positif

IMG-20240711-WA0005

Nampak dua petarung bersama wasit di arena ring dalam Event RFA di Reinz Cafe & Resto, Jogoloyo, Wonosalam, Demak, Kamis (11/7). Foto: Sam

ARUSUTAMA.com – Dalam upaya membentuk wadah positif bagi generasi muda, Bendahara Pengurus Cabang Nahdlotul Ulama (PC-NU) Kabupaten Demak, H. Nur Arifin, mengadakan event olahraga cabang bela diri bertajuk Reinz Fight Arena (RFA). Acara ini berlangsung di Reinz Cafe & Resto, Perumahan Bintoro Asri, Desa Jogoloyo, Demak, Kamis (11/7), mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB.

Ketua Pelaksana RFA, Abdul Aziz, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan menyalurkan hobi dan talenta anak-anak muda dalam bidang bela diri. “Reinz Fight Arena ini kami buat untuk mewadahi talenta-talenta muda, khususnya mereka yang memiliki minat dalam bidang bela diri seperti Boxing, Kick Boxing, dan tarung bebas dari berbagai perguruan dan sasana,” ujar Aziz.

Lebih dari itu, Aziz menekankan bahwa event ini juga bertujuan untuk mengarahkan dan menanggulangi kenakalan remaja di Indonesia. “RFA ini juga agar anak-anak muda yang sering terlibat dalam tarung bebas dan tawuran di jalanan dapat diarahkan ke arena yang lebih positif dan berprestasi,” tambahnya.

Mengapa acara ini diselenggarakan di kafe? Aziz menjelaskan bahwa Reinz Cafe turut menyusun rencana acara ini dan melibatkan berbagai pihak, seperti padepokan Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), Pagar Nusa (PN), dan lebih dari 10 padepokan lainnya. “Kami merasa bersyukur acara pertama kali ini di Demak berjalan sukses dengan antusiasme tinggi dari peserta dan penonton,” katanya.

Aziz berharap event ini bisa menjadi energi positif bagi industri atau instansi lain, serta sering diagendakan oleh instansi terkait. “Kalau kafe bisa, instansi atau pemerintah daerah pasti terdorong melaksanakan hal-hal positif seperti ini,” kata Aziz.

Dengan konsep “Fight for fun and togetherness,” setiap petarungan maksimal berlangsung selama dua ronde, dengan masing-masing ronde berdurasi 1,5 menit. Semua pihak, baik penonton maupun petarung, diharapkan bersenang-senang, dan panitia memberikan apresiasi berupa sertifikat event dan medali bagi seluruh peserta.

Acara ini diikuti lebih dari 120 peserta berusia 20-35 tahun dari berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Pati, Kudus, Blora, dan Kota Semarang.

Senada, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Demak, Muh Ridhodhin, turut memberikan apresiasi terhadap acara ini sebagai ajang positif bagi anak muda.

“Kegiatan ini sebagai ajang menyalurkan hobi dan bakat dalam seni bela diri, serta mengurangi tawuran di jalanan. Semoga dengan diadakannya event seperti ini mampu meminimalisir kenakalan remaja,” harap Ridhodhin.