GP Ansor Punya Ketua Umum Baru, Ini Profil dan Visi Addin Jauharudin

screenshot-2024-02-02-195721_1706879762

Addin Jauharudin, Ketum PP GP Ansor masa khidmat 2024-2029. (Foto: NU Online)

Semarang, arusutama.com – Kongres XVI GP Ansor 2024 yang berlangsung di atas Kapal Pelni KM Kelud pada Jumat (02/02/2024) telah menetapkan Addin Jauharudin sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor periode 2024-2029. Addin terpilih tanpa saingan melalui aklamasi.

Addin bukanlah orang baru di dunia organisasi. Ia lahir di Cirebon, Jawa Barat, dan merupakan kader GP Ansor sejak lama. Ia juga pernah menjabat sebagai Bendahara Umum PP GP Ansor di bawah kepemimpinan H Yaqut Cholil Qoumas. Di kongres kali ini, Addin dipilih sebagai Ketua Pelaksana.

Selain GP Ansor, Addin juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan lainnya. Ia adalah alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di mana ia pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII periode 2011-2013. Ia juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Sekretaris Komite Industri Manufaktur dan Pengembangan Produk Halal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Addin mengatakan, ia siap meneruskan estafet kepemimpinan GP Ansor dari Gus Yaqut. “Melanjutkan apa yang sudah dilakukan Gus Ketum,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip dari NU Online.

Addin menambahkan, ia akan mengedepankan dua hal dalam kepemimpinannya, yaitu pembangunan sumber daya manusia dan penguatan ekonomi kader Ansor. Ia juga berkomitmen untuk menjadikan GP Ansor sebagai motor penggerak agenda besar perjuangan Nahdlatul Ulama. “Kepemimpinan kami ke depan bakal membawa Ansor menjadi penggerak agenda besar perjuangan Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Kongres XVI GP Ansor yang digelar di atas kapal laut ini memiliki tema “GP Ansor: Peta Jalan NU Masa Depan”. Tema ini mencerminkan visi GP Ansor untuk membangun spiritual, sosial, dan kebangsaan yang sesuai dengan identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia.

Addin menjelaskan, pemilihan lokasi kongres di atas kapal laut ini merupakan bentuk penghargaan GP Ansor terhadap warisan leluhur Nusantara yang dikenal sebagai Negeri Bahari. “Laut bukanlah pemisah, tetapi penyambung antara berbagai komunitas, suku bangsa, dan ras yang hidup di Nusantara,” ujarnya.

Addin berharap, kongres ini menjadi momentum GP Ansor untuk mengarungi samudera dengan agenda-agenda baru yang memperkaya wawasan keislaman dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sumber: NU Online