Tingkatkan Profesionalisme Admin Medsos, Pemkab Demak Gelar Pelatihan Jurnalistik Kekinian

Narasumber saat memaparkan materi terkait Pelatihan Jurnalistik yang digelar Prokompim di Grhadika Bina Praja, Rabu (7/5/2025). Foto: Sm
ARUSUTAMA.com – Pemerintah Kabupaten Demak mengadakan Pelatihan Jurnalistik Admin Media Sosial, dalam rangka memperkuat peran admin medsos perangkat daerah sebagai ujung tombak komunikasi publik, berlangsung di Grhadika Bina Praja, Rabu (7/5/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) dan diikuti oleh 75 peserta yang merupakan admin media sosial dari berbagai instansi daerah, termasuk kecamatan, bagian di lingkungan Setda, hingga puskesmas.
Sekretaris Daerah Demak, Akhmad Sugiharto, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya peran strategis admin media sosial dalam menghadirkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurutnya, media sosial pemerintah harus mampu menjadi penyeimbang di tengah banjir informasi yang tidak selalu benar.
“Saat ini analisis di media sosial sangat kritis, tapi tidak semuanya benar. Tugas kita adalah meluruskan berita yang keliru. Admin media sosial harus cakap dan bijak dalam menyampaikan informasi,” ujar Sugiharto.
Plt Kabag Prokompim, Nurul Prasetyani, menambahkan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu bentuk adaptasi pemerintah terhadap kemajuan teknologi informasi. Ia menilai admin media sosial memiliki peran penting dalam membangun citra positif pemerintah sekaligus menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan masyarakat.
“Tujuannya agar admin mampu membuat konten yang informatif, edukatif, dan komunikatif. Ini penting untuk menciptakan komunikasi publik yang profesional dan dipercaya masyarakat,” jelas Nurul.
Sebagai narasumber utama, Youlanda Muhammad selaku General Manager Media Sosial Suara Merdeka Network, membagikan sejumlah tips dan strategi menjadi content creator andal. Ia memaparkan lima prinsip dasar yang harus dimiliki seorang pengelola konten, yaitu keterbukaan terhadap ide, semangat belajar, pemahaman audiens, kerja tim, dan manajemen waktu.
Lebih jauh, Youlanda juga memperkenalkan konsep Konten Pilar yang mencakup informasi, edukasi, dan hiburan. Ia menekankan bahwa konten tidak harus selalu serius agar tetap menarik dan mudah diterima masyarakat.
“Konten pemerintah bisa dikemas ringan tanpa mengurangi substansi. Justru dengan pendekatan yang lebih santai, pesan akan lebih mudah sampai,” ujarnya.
Peserta pelatihan juga dibekali proses pembuatan konten secara menyeluruh—mulai dari riset, eksplorasi ide, perencanaan strategi, hingga proses editing dan analisis performa konten.
“Kami ingin para admin tidak hanya menjadi operator, tapi juga kreator yang paham strategi komunikasi digital,” tambah Youlanda. (Sm)