Mahfud MD dan Said Aqil Siradj Tekankan Pentingnya Melihat Trackrecord Pemimpin yang Adil

IMG_3310

Jumpa Press Menkopolhukam Mahfud MD, didampingi ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj usai kegiatan Sholawat Persatuan Indonesia di Prampelan, Sayung, Kabupaten Demak

Demak, arusutama.com – Mohammad Mahfud Mahmodin dan Said Aqil Siradj tekankan kepada masyarakat akan pentingnya memilih calon pemimpin dilihat dari pengalaman trackrecordnya dalam memimpin.

Hal itu diungkapkan usai acara Sholawat Persatuan Indonesia di Lapangan Sepakbola Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (5/1/2024).

Pria yang kerap disapa Mahfud MD itu menjelaskan, untuk mewujudkan Indonesia Emas, diperlukan pemimpin yang sangat berpengalaman. Ia menilai seorang pemimpin dipilih ataupun dipercaya masyarakat seharusnya melalui dari kinerja yang pernah dilakukannya.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor urut 3 itu berpendapat, jika kinerja dan pengalaman bisa menjadikan suatu gambaran dasar bahwa sosok tersebut layak menjadi pemimpin. Karena jika hanya berdasarkan visi dan misi saja yang disampaikan dalam kampanye bukanlah patokan.

“Karena trackrecord menggambarkan jalanan aqlah, kalau visi yang ditulis itu hanya dibuat seminggu mungkin sudah jadi. Tapi kalau trackrecord itu berjalanan bertahun tahun untuk menunjukan karakter,” terang Mahfud yang juga sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).

Dirinya berharap, agar Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik, berjalan lancar aman damai, umum, langsung, bebas dan rahasia.

Senada, Mantan Ketua PBNU KH Said Aqil Siraid menegaskan bahwa dengan kelancaran Pemilu 2024 yang damai menjadi hal yang lebih utama. Menurutnya, pemimpin yang tepat adalah yang bisa dipercaya dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

“Penting pemilu damai, mudah-mudahan rakyat bisa memilih pemilu yang benar, bertangung jawab amanah berfaidah dan meningkatkan kesejahtraan rakyat,” ujarnya.

lebih lanjut, pemimpin yang mampu menjalakan Pancasila terutama sila kelima. Menurutnya, pemimpin saat ini hingga sebelumnya belum bisa mewujudkan sila kelima dalam Pancasila.

Dirinya ingin memilih presiden yang benar dan mampu bisa merealisasikan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia menilai, selama ini Pancasila yang masih jauh dari kenyataan merupakan sila kelima.

“Sila ke lima ini seakan semakin ketertinggal di kalangan masyarakat. Sila satu dua tiga empat lumayan lah, sila kelima semakin merosot,” pungkasnya.

Hadir pula ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo,
Gus Zaman Assekhal, Majelis Dzikir dan Sholawat Gandrung Nabi, Wahid KDI dan Jelita KDI. (Sam)