Cegah Penyakit dan Kontaminasi, Dinpertanpangan Demak Edukasi Takmir Masjid soal Kurban

Dinpertan Demak bersama Stakeholder lainnya saat Sosialisasi Kesrawan di Aula Dinpertan, Selasa (20/5/2025). Foto: Sm
ARUSUTAMA.com – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertanpangan) Kabupaten Demak menggelar sosialisasi tentang pentingnya kesejahteraan hewan dalam proses penyembelihan kurban, Selasa (20/5/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Dinpertanpangan dan diikuti oleh para takmir masjid dari 14 kecamatan serta petugas pemeriksa hewan kurban.
Kepala Dinpertanpangan Demak, Agus Herawan, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sri Padyastuti, menekankan bahwa ada empat aspek krusial yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan ibadah kurban: kesehatan hewan, kesejahteraan hewan, keamanan pangan, serta kehalalan penyembelihan menurut syariat Islam.
“Meningkatnya arus lalu lintas ternak antar daerah menjelang Idul Adha membuat peran Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) menjadi sangat penting. SKKH memastikan bahwa hewan telah diperiksa dokter hewan dan bebas dari penyakit menular, termasuk zoonosis,” terang Sri.
Ia juga menyoroti kondisi kesejahteraan hewan yang masih sering diabaikan, seperti hewan yang diikat di bawah terik matahari tanpa diberi makan atau minum, serta proses penyembelihan yang dilakukan di tempat terbuka dan dapat disaksikan oleh hewan lain. Menurutnya, hal ini tidak hanya bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan, tetapi juga berdampak pada kualitas daging yang dihasilkan.
Dalam aspek keamanan pangan, Sri mengingatkan agar pemotongan tidak dilakukan secara asal di tempat yang tidak higienis seperti halaman rumah, gang sempit, atau pinggir jalan. Ia menekankan pentingnya pemisahan area penyembelihan, penanganan daging, dan pengolahan jeroan untuk mencegah kontaminasi. Ia juga mengimbau agar tidak menggunakan plastik daur ulang sebagai pembungkus daging kurban.
Tak kalah penting, aspek kehalalan menjadi perhatian utama. Banyak pelaksana penyembelihan yang belum memahami sepenuhnya syarat syar’i mengenai umur dan kondisi fisik hewan kurban, serta tata cara penyembelihan sesuai ajaran Islam.
“Takmir masjid dan petugas di lapangan memegang peranan penting untuk memastikan proses kurban berjalan sesuai syariat dan prosedur teknis. Sosialisasi ini kami harapkan mampu memberikan pemahaman menyeluruh agar pelaksanaan kurban di Demak berjalan dengan sah, aman, dan bermutu,” pungkasnya. (Sm)
