Waspada Cuaca Ekstrem di Demak Selama Ramadhan: BMKG Mengimbau Kesiapsiagaan

Tangkapan layar dari Infografis BMKG update (12/3). Foto: Dok.
ARUSUTAMA.com – Dengan datangnya bulan suci Ramadhan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat Jawa Tengah untuk tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Meski puncak musim hujan telah berlalu, potensi hujan deras yang dapat memicu bencana hidrometeorologi masih mengintai.
Dalam sebuah pertemuan koordinasi, Kemenko Polhukam RI, Laksda TNI Kisdiyanto, menyerukan kesiagaan. “Kita harus tetap waspada; meski prediksi awal Maret menunjukkan periode kering, hujan tak terduga masih mungkin terjadi,” tegasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho, mengingatkan bahwa kesiapsiagaan tidak boleh kendur. “Meskipun Februari telah menandai akhir puncak musim hujan, ancaman dari cuaca ekstrem masih berlangsung. Kita harus siap,” ucapnya kepada Arusutama, Rabu (13/3).
BMKG telah menetapkan status siaga di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Jepara, Brebes, Batang, dan Kota Pekalongan karena prediksi hujan lebat. Delapan wilayah lainnya, termasuk Klaten, Sragen, Karanganyar, Pemalang, Pekalongan, Kota Tegal, Tegal, dan Demak, berada dalam status waspada.
Menurut prakirawan BMKG, Rif’at Darajat, menjelaskan fenomena atmosfer yang berperan dalam kondisi cuaca saat ini. “Fenomena Madden Julian Oscillation, gelombang equatorial Rossby, dan gelombang Kelvin berkontribusi pada pembentukan awan hujan di atas wilayah Indonesia,” jelasnya.
Masyarakat dihimbau untuk memanfaatkan aplikasi Info BMKG yang menyediakan informasi cuaca terkini dan mengambil langkah-langkah pencegahan selama periode cuaca yang tidak menentu, terutama saat beraktivitas di luar rumah selama Ramadhan ini. (Sam)