Sosok Hj. Rukmini Hantui Desa Botosengon, Warga Desak Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan

Nampak rumah Hj. Rukmini yang sepi dan kosong, Selasa (10/12). Foto: ist
ARUSUTAMA.com – Warga Desa Botosengon, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, dirundung keresahan akibat tragedi pembunuhan sadis yang menimpa Hj. Rukmini (50), dua bulan lalu. Kejadian ini tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga menghadirkan cerita mistis dan ketakutan di tengah masyarakat. Sosok almarhumah dilaporkan sering menampakkan diri dan terdengar menangis, seakan meminta keadilan agar pelaku segera ditangkap.
Kronologi kasus ini diungkapkan tetangga korban Daimul Huda, ia menceritakan, awal Oktober 2024, warga mulai curiga karena rumah korban yang biasanya aktif terlihat gelap tanpa aktivitas.
“Hj. Rukmini tinggal sendiri dan selalu berkebun, menyiram tanaman, serta bersosialisasi dengan tetangga. Namun, beberapa hari ia tidak terlihat, hingga akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia,” jelasnya, saat ditemui di lokasi, Selasa (10/12).
Tubuh Hj. Rukmini ditemukan dalam kondisi mengenaskan di salah satu kamar rumahnya, terbungkus kain, selimut, dan kasur tipis untuk menutupi bau. Jenazah yang bengkak dengan lidah terjulur itu menambah tragis cerita penemuan korban. Setelah kejadian, bau amis masih tercium, dan suasana sekitar menjadi angker. Anak-anak yang biasanya bermain di sekitar lokasi kini takut mendekat.
Seorang warga anonim mengungkapkan bahwa suara tangis perempuan dan aktivitas menyapu sering terdengar pada dini hari. Fenomena ini diduga terjadi karena polisi belum berhasil menangkap pelaku hingga mendekati 100 hari kematian korban. Akibatnya, situasi desa memanas, dengan warga saling menuduh karena handphone korban ditemukan hanya 2 kilometer dari TKP.
Tokoh masyarakat, Robby Setiawan, menyampaikan kekhawatiran atas konflik yang muncul akibat saling tuding di tengah masyarakat. Robby juga menyebut ketegangan semakin meningkat karena Pilkades yang belum lama usai.
“Kami berharap pihak kepolisian serius menangani kasus ini. Kami siap bekerja sama untuk mengungkap pelaku,” tegasnya.
Sebagai upaya menjaga keharmonisan, warga menggelar doa bersama dan tahlil untuk ketenangan arwah Hj. Rukmini serta mendoakan kekondusifan desa. Namun, hingga kini, Kepala Desa Botosengon belum memberikan keterangan resmi terkait situasi tersebut.
Warga berharap Polres Demak dapat segera menuntaskan kasus ini agar keadilan tercapai dan suasana desa kembali damai. (Sm)