Menghadapi Ancaman Abrasi, Desa Tugu Gencarkan Pembangunan dan Ketahanan Pangan

Abrasi Desa Tugu Sayung Demak

Jalan rusak akibat ganasnya abrasi hingga memutus jalan untuk Dukuh Dempet ke Dukuh Payung lalu Dukuh Ganem ke Dukuh Sidorejo. Foto: ist

ARUSUTAMA.com – Desa Tugu, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, menjadi salah satu desa yang terdampak abrasi cukup parah. Dampaknya tidak hanya mengancam pemukiman warga, tetapi juga fasilitas umum seperti jalan, rumah, dan sekolah. Menghadapi kondisi ini, pemerintah desa terus melakukan berbagai upaya penanggulangan, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga program ketahanan pangan.

Kepala Desa Tugu, Hartono, menjelaskan bahwa pihaknya telah merancang sejumlah program pembangunan, termasuk rekonstruksi tanggul dan perbaikan jalan yang terputus akibat abrasi.

“Kami akan melaksanakan pembangunan tanggul serta membangun kembali jalan yang sudah putus. Selain itu, kami juga mengadakan program bedah rumah, mengingat banyak warga yang melaporkan rumah mereka roboh dan tenggelam akibat abrasi,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).

Pembangunan jalan desa menjadi prioritas utama karena akses yang rusak menghambat mobilitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi dan pendidikan. Saat ini, pembangunan jalan sudah mencapai 1,5 kilometer dari target 2 kilometer, dengan menggunakan dana desa secara bertahap sejak 2021 hingga 2024. Total anggaran yang telah dialokasikan mencapai lebih dari Rp 493 juta.

Di sisi lain, untuk memperkuat ketahanan pangan, pemerintah desa mendorong warga memanfaatkan lahan yang tersisa dengan beternak bandeng dan itik.

“Kami melakukan edukasi kepada masyarakat untuk beternak bandeng yang cepat besar dan itik yang bisa dipanen dalam 1,5 bulan. Ini penting karena lahan di desa kami terbatas, sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” tambah Hartono.

Dalam sektor pendidikan, abrasi telah merendam tiga sekolah di Desa Tugu. Pemerintah desa berupaya memberikan bantuan bagi warga dengan ekonomi lemah agar tetap bisa melanjutkan pendidikan anak-anak mereka.

Beberapa program bantuan, seperti Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), telah diajukan dan sebagian telah disetujui serta disurvei oleh pihak terkait.

Hartono menegaskan bahwa pembangunan akan terus dilakukan secara bertahap dengan dukungan penuh dari masyarakat.

“Kami menganggarkan dana desa sebesar Rp 10 juta, ditambah bantuan dari pusat Rp 20 juta dan kabupaten Rp 20 juta. Semua ini dilakukan agar Desa Tugu tetap bertahan di tengah ancaman abrasi yang semakin mengkhawatirkan,” pungkasnya. (Sm)